Kamis, 27 Desember 2012

makalah pencak silat tapak suci


MAKALAH
PENCAK SILAT
DISUSUN OLEH : MARTONO

NIM : 110241016
PRODI : PENJASKESREK
STKIP MBB TAHUN AKADEMIK : 2011
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Pencak silat yang merupakan seni beladiri khas Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang dikembangkan untuk mewujudkan identitas. Demikian pula bahwa seni beladiri pencak silat di Indonesia juga beragam dan memiliki ciri khas masing-masing.
            Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesiayang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur.
            banyak aliran atau perguruan pencak silat di nusantara yang selalu menghubungkan pencak silatnya dengan nilai spiritual dibelakangnya. Boleh jadi hal ini bukan hal baru, karena di Cina, negeri tempat berasalnya wushu, kung fu atau apapun namanya, juga selalu dihubungkan dengan nilai spiritual dibelakangnya.
            Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bisa menunjukkan identitas yang kuat. Ciri khas tersebut dikembangkan melalui proses panjang dalam akar sejarah yang dilaluinya.

B.Rumusan Masalah

            Ada beberapa perihal atau masalah yang akan dibahas pemakalah tentang pencak silat,diantaranya:
1.Hakikat,manfaat,dan aspek-aspek pencak silat,
2.Sejarah perkembangan dan organisasi pencak silat,
3.Sejarah perkembangan dan organisasi Tapak Suci.

C.Tujuan Penulisan
           
Dari rumusan masalah diatas ,pemakalah bertujuan untuk :
1.Mengetahui hakikat,manfaat dan aspek-aspek pencak silat,
2.Mengetahui sejarah perkembangan dam organisasi-organisasi pencak silat,
3.Mengetahui perkembangan dan organisasi Tapak Suci.


II.PEMBAHASAN

A.Hakikat,Manfa’at dan Aspek-aspek Silat
            Pengertian pencak silat adalah suatu metode beladiri yang diciptakan oleh bangsa Indonesia guna mempertahankan diri dari bahaya.Dan disini ada beberapa pengertian pencak silat dari beberapa ahli.Berikut pengertian pencak silat menurut beberapa ahli :
1.Abdus Syukur (Maryono;1998) menyatakan,pencak adalah gerakan langkah keindahan dengan menghindar yang disertakan yang disertakan gerakan berunsur komedi.pencak dapt dipertontonkan sebagai sarana hiburan,sedangkan silat adalah unsur tekhnik bela diri menangkis,menyerang dan mengunci yang tidak dapat diperagakan didepan umum.
2. Mr. Wongsonegoro ketua IPSI yang pertama ,mengatakan bahwa :pencak adalah gerakan serang bela,berupa tari dan berirama dengan peraturan adat kesopanan tertentu yang bisa dipertunjukkan didepan umum.Silat adalah inti sari dari pencak,yakni kemahiran untuk perkelahian atau membela diri mati matian yang tidak dapat dipertunjukan didepan umum.
            Pada tahun 1975 PB IPSI dan BAKIN mendefinisikan pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela,mempertahankan eksistansi (kemandiriannya) dan integritasnya (manunggal) terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarsan hidup guna meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
            Pencak silat mempunyai banyak manfa’at, diantaranya untuk pendidikan,manfa’at dalam prestasi dan kebugaran tubuh.Dan disini pemakalah akan memberikan rincian manfa’at dari silat itu secara satu persatu dan berikut rinciannya:
1.Pencak silat yang bermanfa’at dalam hal pendidikan
Pendidikan pencak silat mempunyai manfaat individual dan sosial.Pendidikan pencak silat dapat memberi sumbangan dalam pembangunan manusia indonesia seutuhnya dalam rangka pembangunan seluruh masyarakat indonesia serta merupakan “character and nation building”. Pendidikan pencak silat yang berakar pada budaya indonesia yang mencakup segi mental an fisikal secara terpadu diharapkan dapat membentuk manusia seutuhnya.
2.Pencak Silat sebagai Pendidikan Jasmani atau Kebugaran dan Prestasi
Pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan yang bersifat mendidik  dengan memanfaatkan kegiatan jasmani.Pencak silat pada hakikatnya adalah kegiatan jasmani yang didalamnya terkandung aspek olahraga dan merupakan wahana pendidikan jasmani yang memiliki tujuan tertentu.Tujuan yang terungkap dari pencak silat sebagai sarana pendidikan jasmani antara lain: a) tujuan utk mncapai kesehatan, b) tujuan rekreasi .dan c) tujuan prestasi.
Terdapat beraneka ragam aliran pencak silat yang berkembang di Indonesia selama berabad-abad, dan tiap aliran ini bercabang-cabang lagi menjadi banyak perguruan. Beberapa tradisi atau aliran utama yang tertua dan termahsyur antara lain Silek Tuo Minangkabau dari Sumatera Barat, Maenpo Cimande dan Cikalong dari Jawa Barat, serta beberapa aliran pencak silat tua di Jawa Tengah dan Bali. Perguruan dan padepokan pencak silat yang berkembang kemudian mungkin saja dipengaruhi beberapa aliran tradisi pencak silat tua ini, serta memadukannya dengan disiplin dan teknik laga beladiri lain. Berikut ini adalah beberapa aliran dan perguruan pencak silat:
 1. Silek Harimau, Minangkabau
Silek Harimau Minangkabau adalah aliran silek (silat Minangkabau), seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat Minangkabau memiliki budaya merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di perjalanan atau di rantau, misalnya diserang atau dirampok orang. Disamping sebagai bekal untuk merantau, silek penting untuk pertahanan nagari terhadap ancaman dari luar.
2. Silat Cimande, Jawa Barat
Cimande adalah aliran maenpo (pencak silat Sunda) di daerah Tari Kolot, Cimande, Bogor, Jawa Barat. Cimande adalah sebuah aliran pencak silat yang tergolong tua, besar, terkenal dan memiliki pengaruh pada aliran lainnya di pulau Jawa.Cimande memiliki lima aspek yaitu aspek olahraga, seni budaya/tradisi, beladiri, spiritual dan pengobatan. Aspek terakhir yaitu pengobatan termasuk pijat/ atau urut gaya Cimande dan pengobatan patah tulang.
3. Silat Merpati Putih, Yogyakarta
Merpati Putih merupakan pencak silat yang berkembang dari tradisi Jawa sejak tahun 1550. Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas. Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri dengan jumlah kelompok latihan sebanyak 415 buah (1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak kurang lebih dua setengah juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Pencak silat Merpati Putih dikenal dengan Beladiri Tangan Kosong (Betako).
4. Silat Cingkrik, Betawi
Silat Cingkrik salah satu dari 300 aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung sekalipun klaim ini belum dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan. Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau bantingan. Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia- salah satu dari 300 aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung sekalipun klaim ini belum dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan. Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau bantingan. Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia.
5. Silat Perisai Diri
Silat Perisai Diri adalah teknik silat Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling dikenal dan banyak anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Ada beberapa aspek-aspek didalam pencak silat,diantaranya sebagai berikut :
1.Aspek Pendidikan Mental
Tujuannya sangat beragam diantaranya adalah untuk menginternalisasikan jaran falsafah perguruan yang bersangkutan.Karena itu,pelambangan yang ditampilkan dalam sesuatu bentuk tekhnik sikap dan gerak merupakan hasil kreasi perguruan yang bersangkutan dalam mengekspresikan dan menjabarkan ajaean falsafah perguruannya.Pendidikan silat bukan sekedar hanya pendidikan keterampilan semata,melainkan bertujuan untuk membentuk kualitas kepribadian pribadi.
2.Aspek Beladiri
Mempelajari pencaksilat sebagai alat membela diri dari ancaman alam,binatang,maupun manusia.Pencak silat bela diri merupakan cikal bakal dari aspek pencak silat lainnya.struktur fisikal pencak silat beladiri terdiri dari tekhnik tekhnik sikap dan gerak beladiri beragam.Berdasarkan pendekatan sistem dapat diktakan bahwa pencak silat adalah suatu sistem atau tata beladiri yang terdiri dari jurus jurus yang saling berhubungan secara fungsional,menurut pola tertentu untuk tujuan bela diri secara total.Sedangakn jurus adalah sistem atau bela diri yang terdiri atas tekhnik tekhnik sikap dan gerak yang saling bergantungan,saling berhubungan secara fungsional menurut pola tertentu untuk tujuan khusus yang merupakan bagian dari identitas beladiri.Berdasarkan kegunaannya,komponen tubuh utama dengan fungsi yang berganti ganti menurut keperluan,terbagi menjadi empat yakni komponen penyangga,komponen penggerak,komponen penyerang dan komponen pembela.masing masing digunakan dalam rangka pelaksanaan sikap pasang,gerak lamgkah,serangan dan belaan.
3.Aspek Seni
           Pencak seni juga biasa dikatakn pencak silat bela diri indah.Perbedaan pencak silat seni dengan bela diri terletak pada nilai,orientasi,papakem, dan ukuran yang diterapkan pada proses pelaksanaannya.Pelaksanaan pencak silat beladiri bernilai tekhnis,orientasi efektif,praktis, dan taktis.Papakemnya logis,,yakni urutan tentang pelaksanaan sesuatu dengan mwnggunakan penalaran atau perhitungn akal sehat.Ukurannya adlah objektif sedangkan pencak silat seni bernilai estetis.Orientasinya keindahan dalam aarti luas ,yang meliputi keselarasan dan keserasian.papkemnya estetika yakni disiplin atau aturan tentang pelaksanaan sesuatu secara indah,ukurannya subjektif,relatif.
           Berkaitan dengan nilai estetika tadi maka pencak silat seni dapt dievaluasi berdasarkan aturan estetika, yakni “wiraga,wirama, dan wirasa sebagaai satu kesatuan.Kata WI mempunyai arti bermutu tekhnik bagus dalam arti luas.WIRAGA berarti penampilan tekhnik sikap dan gerak dengn rapi dan tertib.WIRAMA berarti penampilan tekhnik sikap dan gerak dengn irama yang serasi dan jika hal itu diiringi dengan musik ia bersifat kontekstual.WIRASA berarti penampilan tekhnik,sikap dan gerak dengan penataan (koreografi) yang menarik.
4.Aspek Olahraga
            Pencak silat sudah ada lama ada sebelum diakui secara resmi sebagai cabang olahraga.Pencak silat perlu dikembangkan sebagai olahraga agar tidak musnah di masyrakat krena dengan berkahirnya masa perang waktu itu pencak silat sudah kehilangan peran sebagai sarna bela diri.Dan dalam upaya untuk mencarikan peran baru dan perkembangan zaman maka pencak silat dicoba untuk dipertandingkan.
B.Sejarah Perkembangan dan Organisasi Pencak silat
Sejarah perkembangan Pencak Silat secara selintas dapat dibagi dalam kurun waktu : 1.Perkembangan sebelum zaman penjajahan Belanda,
2.Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda,
3.Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang,
4.Perkembangan pada zaman kemerdekaan.
Dan disini pemakalah akan sedikit merinci sejarah perkembangan pencak silat dalam waktu tertentu tersebut.
1. Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda
            Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.
            Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yagn ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.

2. Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda
Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.
3. Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang
            Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.
Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam masyarakat kita.
4. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan
            Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.
Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruhIndonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.
Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama “Pencak Silat” yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesiamenggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.
Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut:“Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Organisasi-organisasi pencak silat sebagai berikut :
1.PERSILAT- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
2.IPSI - Ikatan Pencak Silat Indonesia
3.FP2STI - Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4.PESAKA Malaysia - Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
5.PERSISI - Persekutuan Silat Singapore
6.EPSF - European Pencak Silat Federation

C.SEJARAH PERKEMBANGAN DAN ORGANISASI TAPAK SUCI
Di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kiyai Haji (K.H.) Syuhada pada tahun 1872 memiliki seorang putera yang diberi nama Ibrahim. Sejak kecil ia menerima ilmu pencak dari ayahnya. Ibrahim tumbuh menjadi Pendekar yang menguasai pencak ragawi dan batin / inti tetapi sekaligus Ulama yang menguasai banyak ilmu, kemudian berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.
Pada awalnya K.H.Busyro Syuhada mempunyai 3 murid, yaitu :
1.Achyat ( adik misan ), yang kemudian dikenal dengan K.H. Burhan
2.M.Yasin ( adik kandung ), yang dikenal dengan K.H. Abu Amar Syuhada
3.Soedirman, yang dikemudian hari mencapai pangkat Jenderal dan pendiri Tentara 
Nasional Indonesia, bahkan bergelar Panglima Besar Soedirman.
Pada tahun 1921 di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro Syuhada dengan kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dalam kesempatan itu mereka adu ilmu pencak antara M. Wahib dan M. Burhan. Kemudian A. Dirnyati dan M. Wahib dengan pengakuan yang tulus  mengangkat K.H. Busyro Syuhada sebagai guru dan mewarisi ilmu pencak dari K.H. Busyro Syuhada yang kemudian menetap di Kauman. Menelusuri jejak gurunya, Ahmad Dimyati mengembara ke barat sedang M. Wahib mengembara ketimur sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh ( uji ilmu ). Pewaris ilmu banjaran, mewarisi juga sifat-sifat gurunya M. Wahib sebagaimana K.H. Busyro Syuhada, bersifat keras, tidak kenal kompromi, suka adu kaweruh. Untuk itu sangat menonjol nama M. Wahib dari pada  A. Dimyati. Sedang A. Dimyati yang banyak dikatakan ilmunya lebih tangguh dari pada adiknya M. Wahib tetapi karena pendiam dan tertutup maka tidak banyak kejadian-kejadian yang dialami. Sebagaimana M. Burhan yang mempunyai sifat dan pembawaan sama dengan A. Dimyati.  
K. H. Busyro Syuhada pernah menjadi guru pencak untuk kalangan bangsawan dan keluarga Kraton Yogyakarta. Salah satu diantara muridnya adalah R.M. Harimurti, seorang pangeran kraton, yang dikemudian hari beberapa muridnya mendirikan perguruan–perguruan pencak silat yang beraliran Harimurti.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada memberi wewenang kepada pendekar binaannya, A. Dimyati dan M. Wahib untuk membuka perguruan dan menerima murid. Perguruan baru yang didirikan pada tahun 1925 itu diberi nama Perguruan "Kauman", yang beraliranBanjaran.
Perguruan Kauman mempunyai peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidkan dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberikan kuasa untuk menerima murid.
M. Syamsuddin yang menjadi murid kepercayaan Pendekar Besar M..Wahib diangkat sebagai pembantu utama; dan dizinkan menerima murid. Kemudian mendirikan perguruan ”Seranoman".  Perguruan Kauman menetapkan menerima siswa baru, setelah siswa tadi lulus menjadi murid di Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan pendekar muda Moh. Zahid, yang juga lulus menjalani pendidikan di perguruan Kauman. Moh. Zahid yang menjadi murid angkatan ketiga (3) bahkan berhasil pula mengembangkan pencak silat yang berintikan kecepatan; kegesitan, dan ketajaman gerak. Tetapi murid ketiga ini pada tahun 1948, wafat pada usia yang masih sangat muda. Tidak sempat mendirikan perguruan baru tetapi berhasil melahirkan murid, Moh. Barie lrsjad.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat andalannya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Kehilangan besar pesilatnya menjadikan perguruan Kauman untuk beberapa sa’at berhenti kegiatannya dan tidak menampakkan akan muncul lagi Pendekar. Moh. Barie lrsjad sebagai murid angkatan keenam (6) yang dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan "Kasegu".Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya. Perguruan Kasegu diberikan nama sesuai dengan senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad.
Lahirnya tapak suci bermula dari ide atau gagasan Moh. Barie lrsjad akhirnya mengeluarkan gagasan agar semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, disatukan kembali ke wadah tunggal.
Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.
Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.
Dasar-dasar perguruan Kauman yang dirancang oleh Moh. Barie lrsjad, Moh. Rustam Djundab dan Moh. Djakfal Kusuma menentukan nama Tapak Suci. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Do’a dan lkrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Suja', lambang Regu Inti "Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang bentuk dan warna pakaian dibuat o!eh Moh. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.Maka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci.
            Melalui makalah ini ,pemakalah akan mengupas sedikit tentang arti lambang dan salam tapak suci dan juga do’a dan ikrisar dalam tapak suci.
1.Arti lambang dan salam dalam tapak suci


Bentuk Bulat = Bertekad Bulat
Berdasar Biru = Keagungan
Bertepi Hitam = Kekal Dan Abadi (Melambangkan Sifat Allah)
Bunga Mawar = Keharuman
Warna Merah = Keberanian
Daun Kelopak = Kesempurnaan
Bunga Melati Berwarna Putih = Kesucian
Melati Berjumlah Sebelas = Gabungan dari Rukun Islam dan Rukun Iman
Tangan Kanan = Keutamaan
Tangan Kanan Terbuka = Keterbukaan/Kejujuran
Berjari Rapat = Keeratan/Persaudaraan
Ibu Jari tertekuk = Kerendahan Hati
Sinar Matahari Kuning = Putera Muhammadiyah
Makna Keseluruhannya adalah:
“Bertekad Bulat Mengagungkan Asma Allah Subhanahu Wata’ala, Kekal dan Abadi. Dengan Keberanian Menyerbakkan Keharuman dengan Sempurna, Dengan Kesucian Menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman, Mengutamakan Keeratan dan Kejujuran Dengan Kerendahan Hati”
Keseluruhan Lambang tersimpul dengan nama “TAPAK SUCI”

LAMBANG TAPAK SUCI
LOGO ANGGOTA


LOGO PESILAT


2.Do’a dan ikstiar dalam tapak sucia.Doa Pembuka Latihan Tapak Suci
Bismillahirrahmanirrahim......
Ashadu anlla ilaaha illallah, wa asyhadu annaa Muhammadarrasulullah
Radhitulbillahi rabbaa, wabil islamadina wa biMuhammadinnabiyyah warasula
Rabbizzidni ilmaa warzukni fahma

    ARTINYA:
Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang........
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksibahwa Muhammad adalah utusan Allah
Aku ridha bertuhankan Allah, dan beragamakan islam dan bernabikan Muhammad
Yaa Allah berikanlah kami ilmu dan berikanlah kami faham”


b.Doa Penutup Latihan Tapak Suci

Bismillahirrahmanirrahim........
Allahumma aariinil haqqa-haqqa, warzuknittibaah, waa arinil baatilan baatilan warzuknijtinabah walhamdulillahi rabbil alamien

    ARTINYA:
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang.........
“Yaa Allah perlihatkanlah kebenaran dan berikanlah kemampuan untuk menegakkan, yaa Allah perlihatkanlah kebatilan dan berilah kemampuan untuk menghindarinya segala puji bagi engkau

III. PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang telah pemakalah susun dan uraikan maka,pemakalah dapat sedikit menyimpulkan bahwa pencak silat adalah suatu tradisi bela diri khas Indonesia yang turun temurun dan saat ini sudah berkembang pesat.Dan Tapak suci yang saat ini semakin berkembang pesat di negeri kita ini.Pemakalah merasa pembaca lebih pandai untuk menyimpulkan apa yang telah pemakalah uraikan diatas jadi silahkan pembaca menyimpulkan menurut pembaca mana yang perlu dipelajari dan perlu dibahas lebih lanjut
            Dan pemakalah juga mohon ma’af jika masih ada kekurangan dari makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menambah pengetahuan pembaca tentang perkembangan pencak silat dan tapak suci.


           









           



           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar