MAKALAH
PENCAK SILAT
DISUSUN OLEH
: MARTONO
NIM : 110241016
PRODI : PENJASKESREK
STKIP MBB TAHUN AKADEMIK
: 2011
I.PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Pencak
silat yang merupakan seni beladiri khas Indonesia memiliki ciri khas tersendiri
yang dikembangkan untuk mewujudkan identitas. Demikian pula bahwa seni beladiri
pencak silat di Indonesia juga beragam dan memiliki ciri khas masing-masing.
Kini
Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun
mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian
bangsa Indonesiayang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun.
Sampai saat ini belum ada naskah atau himpunan mengenai sejarah pembelaan diri
bangsa Indonesia yang
disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber
bagi pengembangan yang lebih teratur.
banyak aliran atau perguruan pencak
silat di nusantara yang selalu menghubungkan pencak silatnya dengan nilai
spiritual dibelakangnya. Boleh jadi hal ini bukan hal baru, karena di Cina,
negeri tempat berasalnya wushu, kung fu atau apapun namanya, juga selalu
dihubungkan dengan nilai spiritual dibelakangnya.
Tapak Suci sebagai salah satu varian seni
beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bisa menunjukkan identitas
yang kuat. Ciri khas tersebut dikembangkan melalui proses panjang dalam akar sejarah
yang dilaluinya.
B.Rumusan Masalah
Ada beberapa perihal atau masalah yang akan dibahas pemakalah
tentang pencak silat,diantaranya:
1.Hakikat,manfaat,dan
aspek-aspek pencak silat,
2.Sejarah
perkembangan dan organisasi pencak silat,
3.Sejarah
perkembangan dan organisasi Tapak Suci.
C.Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas ,pemakalah bertujuan untuk :
1.Mengetahui
hakikat,manfaat dan aspek-aspek pencak silat,
2.Mengetahui
sejarah perkembangan dam organisasi-organisasi pencak silat,
3.Mengetahui
perkembangan dan organisasi Tapak Suci.
II.PEMBAHASAN
A.Hakikat,Manfa’at dan Aspek-aspek Silat
Pengertian pencak silat
adalah suatu metode beladiri yang diciptakan oleh bangsa Indonesia guna
mempertahankan diri dari bahaya.Dan disini ada beberapa pengertian pencak silat
dari beberapa ahli.Berikut pengertian pencak silat menurut beberapa ahli :
1.Abdus Syukur
(Maryono;1998) menyatakan,pencak adalah gerakan langkah keindahan dengan
menghindar yang disertakan yang disertakan gerakan berunsur komedi.pencak dapt
dipertontonkan sebagai sarana hiburan,sedangkan silat adalah unsur tekhnik bela
diri menangkis,menyerang dan mengunci yang tidak dapat diperagakan didepan
umum.
2. Mr. Wongsonegoro
ketua IPSI yang pertama ,mengatakan bahwa :pencak adalah gerakan serang
bela,berupa tari dan berirama dengan peraturan adat kesopanan tertentu yang
bisa dipertunjukkan didepan umum.Silat adalah inti sari dari pencak,yakni
kemahiran untuk perkelahian atau membela diri mati matian yang tidak dapat
dipertunjukan didepan umum.
Pada tahun 1975 PB IPSI dan BAKIN mendefinisikan pencak
silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela,mempertahankan
eksistansi (kemandiriannya) dan integritasnya (manunggal) terhadap lingkungan
hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarsan hidup guna meningkatkan
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pencak silat mempunyai banyak manfa’at, diantaranya untuk
pendidikan,manfa’at dalam prestasi dan kebugaran tubuh.Dan disini pemakalah
akan memberikan rincian manfa’at dari silat itu secara satu persatu dan berikut
rinciannya:
1.Pencak silat yang
bermanfa’at dalam hal pendidikan
Pendidikan pencak silat mempunyai
manfaat individual dan sosial.Pendidikan pencak silat dapat memberi sumbangan
dalam pembangunan manusia indonesia seutuhnya dalam rangka pembangunan seluruh
masyarakat indonesia serta merupakan “character and nation building”. Pendidikan
pencak silat yang berakar pada budaya indonesia yang mencakup segi mental an
fisikal secara terpadu diharapkan dapat membentuk manusia seutuhnya.
2.Pencak Silat sebagai
Pendidikan Jasmani atau Kebugaran dan Prestasi
Pendidikan
jasmani adalah suatu kegiatan yang bersifat mendidik dengan memanfaatkan kegiatan jasmani.Pencak
silat pada hakikatnya adalah kegiatan jasmani yang didalamnya terkandung aspek
olahraga dan merupakan wahana pendidikan jasmani yang memiliki tujuan
tertentu.Tujuan yang terungkap dari pencak silat sebagai sarana pendidikan
jasmani antara lain: a) tujuan utk mncapai kesehatan, b) tujuan rekreasi .dan
c) tujuan prestasi.
Terdapat beraneka ragam aliran pencak silat yang
berkembang di Indonesia selama berabad-abad, dan tiap aliran ini
bercabang-cabang lagi menjadi banyak perguruan. Beberapa tradisi atau aliran
utama yang tertua dan termahsyur antara lain Silek Tuo Minangkabau
dari Sumatera Barat, Maenpo Cimande dan Cikalong dari Jawa
Barat, serta beberapa aliran pencak silat tua di Jawa Tengah dan Bali.
Perguruan dan padepokan pencak silat yang berkembang kemudian mungkin saja
dipengaruhi beberapa aliran tradisi pencak silat tua ini, serta memadukannya
dengan disiplin dan teknik laga beladiri lain. Berikut ini adalah beberapa
aliran dan perguruan pencak silat:
1. Silek Harimau, Minangkabau
Silek Harimau Minangkabau adalah aliran silek (silat
Minangkabau), seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau,
Sumatera Barat, Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke
generasi. Masyarakat Minangkabau memiliki budaya merantau semenjak
beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus
memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di
perjalanan atau di rantau, misalnya diserang atau dirampok orang. Disamping
sebagai bekal untuk merantau, silek penting untuk pertahanan
nagari terhadap ancaman dari luar.
2. Silat Cimande, Jawa Barat
Cimande adalah aliran maenpo (pencak
silat Sunda) di daerah Tari Kolot, Cimande, Bogor, Jawa Barat. Cimande
adalah sebuah aliran pencak silat yang tergolong tua, besar, terkenal dan
memiliki pengaruh pada aliran lainnya di pulau Jawa.Cimande memiliki lima aspek
yaitu aspek olahraga, seni budaya/tradisi, beladiri, spiritual dan pengobatan.
Aspek terakhir yaitu pengobatan termasuk pijat/ atau urut gaya Cimande dan
pengobatan patah tulang.
3. Silat Merpati Putih, Yogyakarta
Merpati Putih merupakan pencak silat yang
berkembang dari tradisi Jawa sejak tahun 1550. Sang Guru Merpati
Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru
Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi
Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke
sebelas. Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang
lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri dengan jumlah kelompok
latihan sebanyak 415 buah (1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat
ini mempunyai anggota sebanyak kurang lebih dua setengah juta orang lulusan
serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh
Indonesia. Pencak silat Merpati Putih dikenal dengan Beladiri Tangan Kosong
(Betako).
4. Silat Cingkrik, Betawi
Silat Cingkrik salah satu dari 300 aliran silat
Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung sekalipun klaim ini belum dapat
dibuktikan kebenarannya. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Selatan, yang
masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan,
keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan.
Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau bantingan.
Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari
sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang
melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia- salah satu dari 300
aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung sekalipun klaim ini
belum dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta
Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik
Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong
Sinan. Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau bantingan.
Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari
sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang
melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia.
5. Silat Perisai Diri
Silat Perisai Diri adalah teknik silat
Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai
Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat
nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13
tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan
serangan perlawanan kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling
dikenal dan banyak anggotanya
di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Ada
beberapa aspek-aspek didalam pencak silat,diantaranya sebagai berikut :
1.Aspek Pendidikan
Mental
Tujuannya
sangat beragam diantaranya adalah untuk menginternalisasikan jaran falsafah
perguruan yang bersangkutan.Karena itu,pelambangan yang ditampilkan dalam
sesuatu bentuk tekhnik sikap dan gerak merupakan hasil kreasi perguruan yang
bersangkutan dalam mengekspresikan dan menjabarkan ajaean falsafah
perguruannya.Pendidikan silat bukan sekedar hanya pendidikan keterampilan
semata,melainkan bertujuan untuk membentuk kualitas kepribadian pribadi.
2.Aspek Beladiri
Mempelajari
pencaksilat sebagai alat membela diri dari ancaman alam,binatang,maupun
manusia.Pencak silat bela diri merupakan cikal bakal dari aspek pencak silat
lainnya.struktur fisikal pencak silat beladiri terdiri dari tekhnik tekhnik
sikap dan gerak beladiri beragam.Berdasarkan pendekatan sistem dapat diktakan bahwa
pencak silat adalah suatu sistem atau tata beladiri yang terdiri dari jurus
jurus yang saling berhubungan secara fungsional,menurut pola tertentu untuk
tujuan bela diri secara total.Sedangakn jurus adalah sistem atau bela diri yang
terdiri atas tekhnik tekhnik sikap dan gerak yang saling bergantungan,saling
berhubungan secara fungsional menurut pola tertentu untuk tujuan khusus yang
merupakan bagian dari identitas beladiri.Berdasarkan kegunaannya,komponen tubuh
utama dengan fungsi yang berganti ganti menurut keperluan,terbagi menjadi empat
yakni komponen penyangga,komponen penggerak,komponen penyerang dan komponen
pembela.masing masing digunakan dalam rangka pelaksanaan sikap pasang,gerak
lamgkah,serangan dan belaan.
3.Aspek Seni
Pencak seni juga biasa dikatakn
pencak silat bela diri indah.Perbedaan pencak silat seni dengan bela diri
terletak pada nilai,orientasi,papakem, dan ukuran yang diterapkan pada proses
pelaksanaannya.Pelaksanaan pencak silat beladiri bernilai tekhnis,orientasi
efektif,praktis, dan taktis.Papakemnya logis,,yakni urutan tentang pelaksanaan
sesuatu dengan mwnggunakan penalaran atau perhitungn akal sehat.Ukurannya adlah
objektif sedangkan pencak silat seni bernilai estetis.Orientasinya keindahan
dalam aarti luas ,yang meliputi keselarasan dan keserasian.papkemnya estetika
yakni disiplin atau aturan tentang pelaksanaan sesuatu secara indah,ukurannya
subjektif,relatif.
Berkaitan dengan nilai estetika tadi
maka pencak silat seni dapt dievaluasi berdasarkan aturan estetika, yakni
“wiraga,wirama, dan wirasa sebagaai satu kesatuan.Kata WI mempunyai arti
bermutu tekhnik bagus dalam arti luas.WIRAGA berarti penampilan tekhnik sikap
dan gerak dengn rapi dan tertib.WIRAMA berarti penampilan tekhnik sikap dan
gerak dengn irama yang serasi dan jika hal itu diiringi dengan musik ia
bersifat kontekstual.WIRASA berarti penampilan tekhnik,sikap dan gerak dengan
penataan (koreografi) yang menarik.
4.Aspek Olahraga
Pencak silat sudah ada lama ada
sebelum diakui secara resmi sebagai cabang olahraga.Pencak silat perlu
dikembangkan sebagai olahraga agar tidak musnah di masyrakat krena dengan
berkahirnya masa perang waktu itu pencak silat sudah kehilangan peran sebagai
sarna bela diri.Dan dalam upaya untuk mencarikan peran baru dan perkembangan
zaman maka pencak silat dicoba untuk dipertandingkan.
B.Sejarah
Perkembangan dan Organisasi Pencak silat
Sejarah
perkembangan Pencak Silat secara selintas dapat dibagi dalam kurun waktu :
1.Perkembangan sebelum zaman penjajahan Belanda,
2.Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda,
3.Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang,
4.Perkembangan pada zaman kemerdekaan.
2.Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda,
3.Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang,
4.Perkembangan pada zaman kemerdekaan.
Dan
disini pemakalah akan sedikit merinci sejarah perkembangan pencak silat dalam
waktu tertentu tersebut.
1. Perkembangan pada
zaman sebelum penjajahan Belanda
Nenek moyang kita telah
mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun
bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag menjadi
masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan
diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang
tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi
perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.
Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di
masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yagn ampuh
seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan
Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari
prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang
tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk
mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau
pendekar diperulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan
seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk
bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan
ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan
Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan
pembawaan bangsa Indonesia.
2. Perkembangan Pencak
Silat pada zaman penjajahan Belanda
Suatu
pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi
perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan
tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri
Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya.
Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan
berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri
bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi
kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh
kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang
dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih
digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara
saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat
berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak
mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.
3. Perkembangan Pencak
Silat pada pendudukan Jepang
Politik Jepang terhadap bangsa
yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai
ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri,
dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas
anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa
serentak didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta
pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga
berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga
pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena
khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan
kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita,
tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi
demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.
Namun
kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai
insaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang
semula didudukinya dalam masyarakat kita.
4. Perkembangan Pencak
Silat pada Zaman Kemerdekaan
Walaupun di masa penjajahan
Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih
banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak
Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat
kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan
budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia
Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.
Program
utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di
seluruhIndonesia, IPSI mengajukan
program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di
sekolah-sekolah.
Usaha
yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan,
yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya
suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor.
Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri
bagnsa Indonesia dengan nama “Pencak Silat” yang
merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesiamenggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di
jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat.
Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata
silat.
Pencak,
dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan
dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.Silat, mempunyai
pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang
suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan
diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat
mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak
silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai
berikut:“Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan
eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan
hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman
dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Organisasi-organisasi pencak silat sebagai berikut :
C.SEJARAH PERKEMBANGAN
DAN ORGANISASI TAPAK SUCI
Di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kiyai Haji (K.H.)
Syuhada pada tahun 1872 memiliki seorang putera yang diberi nama Ibrahim. Sejak
kecil ia menerima ilmu pencak dari ayahnya. Ibrahim tumbuh menjadi Pendekar
yang menguasai pencak ragawi dan batin / inti tetapi sekaligus Ulama yang
menguasai banyak ilmu, kemudian berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.
Pada awalnya
K.H.Busyro Syuhada mempunyai 3 murid, yaitu :
1.Achyat (
adik misan ), yang kemudian dikenal dengan K.H. Burhan
2.M.Yasin (
adik kandung ), yang dikenal dengan K.H. Abu Amar Syuhada
3.Soedirman,
yang dikemudian hari mencapai pangkat Jenderal dan pendiri Tentara
Nasional
Indonesia, bahkan bergelar Panglima Besar Soedirman.
Pada tahun 1921 di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro
Syuhada dengan kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dalam kesempatan
itu mereka adu ilmu pencak antara M. Wahib dan M. Burhan. Kemudian A. Dirnyati
dan M. Wahib dengan pengakuan yang tulus mengangkat K.H. Busyro Syuhada
sebagai guru dan mewarisi ilmu pencak dari K.H. Busyro Syuhada yang kemudian
menetap di Kauman. Menelusuri jejak gurunya, Ahmad Dimyati mengembara ke barat
sedang M. Wahib mengembara ketimur sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh
( uji ilmu ). Pewaris ilmu banjaran, mewarisi juga sifat-sifat gurunya M. Wahib
sebagaimana K.H. Busyro Syuhada, bersifat keras, tidak kenal kompromi, suka adu
kaweruh. Untuk itu sangat menonjol nama M. Wahib dari pada A. Dimyati.
Sedang A. Dimyati yang banyak dikatakan ilmunya lebih tangguh dari pada adiknya
M. Wahib tetapi karena pendiam dan tertutup maka tidak banyak kejadian-kejadian
yang dialami. Sebagaimana M. Burhan yang mempunyai sifat dan pembawaan sama
dengan A. Dimyati.
K. H. Busyro Syuhada pernah menjadi guru pencak untuk
kalangan bangsawan dan keluarga Kraton Yogyakarta. Salah satu diantara muridnya
adalah R.M. Harimurti, seorang pangeran kraton, yang dikemudian hari beberapa
muridnya mendirikan perguruan–perguruan pencak silat yang beraliran Harimurti.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada memberi wewenang
kepada pendekar binaannya, A. Dimyati dan M. Wahib untuk membuka perguruan dan
menerima murid. Perguruan baru yang didirikan pada tahun 1925 itu diberi nama Perguruan "Kauman", yang
beraliranBanjaran.
Perguruan
Kauman mempunyai peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidkan
dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberikan kuasa untuk menerima murid.
M. Syamsuddin yang menjadi murid kepercayaan Pendekar
Besar M..Wahib diangkat sebagai pembantu utama; dan dizinkan menerima murid.
Kemudian mendirikan perguruan ”Seranoman". Perguruan Kauman
menetapkan menerima siswa baru, setelah siswa tadi lulus menjadi murid di
Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan pendekar muda Moh. Zahid, yang juga
lulus menjalani pendidikan di perguruan Kauman. Moh. Zahid yang menjadi murid
angkatan ketiga (3) bahkan berhasil pula mengembangkan pencak silat yang
berintikan kecepatan; kegesitan, dan ketajaman gerak. Tetapi murid ketiga ini
pada tahun 1948, wafat pada usia yang masih sangat muda. Tidak sempat
mendirikan perguruan baru tetapi berhasil melahirkan murid, Moh. Barie lrsjad.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke
Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan
tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang
mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat andalannya. Makino mengakui
kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus
menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Pada tahun
1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam
pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Kehilangan besar
pesilatnya menjadikan perguruan Kauman untuk beberapa sa’at berhenti kegiatannya
dan tidak menampakkan akan muncul lagi Pendekar. Moh. Barie lrsjad sebagai
murid angkatan keenam (6) yang dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M.
Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan
berikutnya mendirikan perguruan
"Kasegu".Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai
dengan tempatnya. Perguruan Kasegu diberikan nama sesuai dengan senjata yang
diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad.
Lahirnya tapak suci bermula dari ide atau gagasan Moh.
Barie lrsjad akhirnya mengeluarkan gagasan agar semua aliran Banjaran yang
sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, disatukan kembali
ke wadah tunggal.
Pendekar
Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh
perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah
kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang
berkedudukan di Kauman.
Pendekar M.
Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya
untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid
menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.
Dasar-dasar
perguruan Kauman yang dirancang oleh Moh. Barie lrsjad, Moh. Rustam Djundab dan
Moh. Djakfal Kusuma menentukan nama Tapak Suci. Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Do’a dan lkrar disusun oleh H.
Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom,
lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Suja', lambang Regu Inti
"Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang bentuk dan warna pakaian
dibuat o!eh Moh. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.Maka pada tanggal 31 Juli 1963
lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci.
Melalui makalah ini
,pemakalah akan mengupas sedikit tentang arti lambang dan salam tapak suci dan
juga do’a dan ikrisar dalam tapak suci.
1.Arti lambang dan salam dalam tapak suci
Bentuk Bulat = Bertekad Bulat
Berdasar Biru = Keagungan
Bertepi Hitam = Kekal Dan Abadi (Melambangkan Sifat
Allah)
Bunga Mawar = Keharuman
Warna Merah = Keberanian
Daun Kelopak = Kesempurnaan
Bunga Melati Berwarna Putih = Kesucian
Melati Berjumlah Sebelas = Gabungan dari Rukun Islam
dan Rukun Iman
Tangan Kanan = Keutamaan
Tangan Kanan Terbuka = Keterbukaan/Kejujuran
Berjari Rapat = Keeratan/Persaudaraan
Ibu Jari tertekuk = Kerendahan Hati
Sinar Matahari Kuning = Putera Muhammadiyah
Makna Keseluruhannya adalah:
“Bertekad Bulat Mengagungkan Asma Allah Subhanahu
Wata’ala, Kekal dan Abadi. Dengan Keberanian Menyerbakkan Keharuman dengan
Sempurna, Dengan Kesucian Menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman, Mengutamakan
Keeratan dan Kejujuran Dengan Kerendahan Hati”
Keseluruhan Lambang tersimpul dengan nama “TAPAK
SUCI”
LAMBANG TAPAK SUCI
LOGO ANGGOTA
LOGO PESILAT
2.Do’a dan ikstiar dalam tapak sucia.Doa Pembuka
Latihan Tapak Suci
Bismillahirrahmanirrahim......
Ashadu anlla ilaaha illallah, wa asyhadu annaa Muhammadarrasulullah
Radhitulbillahi rabbaa, wabil islamadina wa biMuhammadinnabiyyah warasula
Rabbizzidni ilmaa warzukni fahma
ARTINYA:
Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang........
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksibahwa Muhammad adalah utusan Allah
Aku ridha bertuhankan Allah, dan beragamakan islam dan bernabikan Muhammad
Yaa Allah berikanlah kami ilmu dan berikanlah kami faham”
Ashadu anlla ilaaha illallah, wa asyhadu annaa Muhammadarrasulullah
Radhitulbillahi rabbaa, wabil islamadina wa biMuhammadinnabiyyah warasula
Rabbizzidni ilmaa warzukni fahma
ARTINYA:
Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang........
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksibahwa Muhammad adalah utusan Allah
Aku ridha bertuhankan Allah, dan beragamakan islam dan bernabikan Muhammad
Yaa Allah berikanlah kami ilmu dan berikanlah kami faham”
b.Doa Penutup Latihan Tapak Suci
Bismillahirrahmanirrahim........
Allahumma aariinil haqqa-haqqa, warzuknittibaah, waa arinil baatilan baatilan warzuknijtinabah walhamdulillahi rabbil alamien
ARTINYA:
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang.........
Allahumma aariinil haqqa-haqqa, warzuknittibaah, waa arinil baatilan baatilan warzuknijtinabah walhamdulillahi rabbil alamien
ARTINYA:
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang.........
“Yaa Allah perlihatkanlah kebenaran dan berikanlah
kemampuan untuk menegakkan, yaa Allah perlihatkanlah kebatilan dan berilah
kemampuan untuk menghindarinya segala puji bagi engkau”
III. PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang telah pemakalah susun
dan uraikan maka,pemakalah dapat sedikit menyimpulkan bahwa pencak silat adalah
suatu tradisi bela diri khas Indonesia yang turun temurun dan saat ini sudah
berkembang pesat.Dan Tapak suci yang saat ini semakin berkembang pesat di
negeri kita ini.Pemakalah merasa pembaca lebih pandai untuk menyimpulkan apa
yang telah pemakalah uraikan diatas jadi silahkan pembaca menyimpulkan menurut
pembaca mana yang perlu dipelajari dan perlu dibahas lebih lanjut
Dan pemakalah juga mohon ma’af jika
masih ada kekurangan dari makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan menambah pengetahuan pembaca tentang perkembangan pencak silat dan
tapak suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar